Jadi penerjemah bahasa jepang
Jadi penerjemah bahasa jepang

Jadi Penerjemah Bahasa Jepang

Berapa Gaji Penerjemah Bahasa Jepang?
Rata-rata gaji untuk a penerjemah bahasa jepang adalah Rp 9.228.799 per bulan di Indonesia

Jadi penerjemah bahasa jepang

Mempunyai kekuatan bahasa Jepang bisa digunakan jadi pendapatan. Salah satunya opsinya ialah jadi seorang penerjemah. Tetapi, dapat bahasa Jepang saja kurang cukup menjadi penerjemah. Tulisan ini akan mengulas berkenaan tiga persyaratan khusus menjadi penerjemah bahasa Jepang.

1. Mempunyai kekuatan bahasa Indonesia

Baiknya, penerjemah cuma lakukan penafsiran secara satu arah, yakni mengartikan ke bahasa ibu. Maknanya, bila penerjemahnya ialah orang Indonesia, baiknya penafsiran cuma dilaksanakan ke bahasa Indonesia.

Maka dari itu, seorang penerjemah bahasa Jepang-Indonesia wajib buat kuasai bahasa Indonesia secara baik. Kepenguasaan yang diartikan di sini tidak terbatas dalam jumlah kosakata yang terkuasai, tapi juga pengetahuan berkenaan gaya bahasa Indonesia.

Dua sumber khusus untuk pelajarinya ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Dasar Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ke-2 nya sudah ada secara online hingga gampang untuk dicari.

Tingkat kekuatan bahasa Indonesia dapat diukur dengan ikuti Ujian Kekuatan Bahasa Indonesia (UKBI). Mempunyai sertifikat UKBI menjadi nilai lebih untuk seorang penerjemah sebab menjadi parameter yang obyektif, terutamanya untuk calon client yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

2. Mempunyai kekuatan bahasa Jepang

Tingkat kekuatan bahasa Jepang yang bagus ialah sama dengan N1 dalam Japanese Language Proficiency Tes (JLPT). Tetapi, tidak berarti bila kekuatannya di bawah itu tidak bisa jadi penerjemah.

Sama seperti UKBI, JLPT ialah instrument untuk menghitung kekuatan bahasa Jepang. JLPT menjadi parameter calon client untuk memandang kekuatan bahasa Jepang seorang penerjemah.

Makin tinggi tingkatnya, karena itu makin baik kepenguasaan bahasa Jepangnya. Hal tersebut memiliki arti jumlah kosakata yang terkuasainya banyak, huruf kanji yang bisa dibacanya banyak, dan gaya bahasa yang terkuasainya memiliki sifat kompleks. Mempunyai tingkat JLPT yang tinggi akan menolong penerjemah untuk cepat membaca text sumber karena tak perlu setiap waktu cari tahu langkah bacanya di kamus atau internet.

3. Mempunyai kekuatan mengartikan

Ini ialah kekuatan yang terpenting untuk dipunyai, yakni kekuatan untuk mengartikan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Mengartikan berbeda dengan sekedar menukar kalimat dengan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Poin penting dalam penafsiran ialah sampaikan kembali pesan dengan bahasa Jepang dengan memakai bahasa Indonesia.

Contoh simpelnya bisa disaksikan dalam frasa 「お元気ですか」- Ogenki desuka. Tiap pembelajar bahasa Jepang tentu mengenali frasa itu. Bila cuma menukar frasa itu ke bahasa Indonesia, hasilnya pasti jadi “Apa sehat”.

Argumennya ialah karena 「元気」berarti “sehat” dan 「ですか」adalah kata bertanya yang memiliki arti “apa”. Walau sebenarnya, pesan dalam frasa 「お元気ですか」adalah ingin ketahui berita dari musuh bicaranya. Dengan bahasa Indonesia, frasa yang sebanding dengannya ialah “Apa kabarnya?”

Kekuatan cari persamaan berikut yang dikatakan sebagai kekuatan mengartikan. Kekuatan ini baru bisa dipunyai bila sudah kuasai secara baik dua kekuatan yang sudah disebut sebelumnya. Kekuatan untuk mengartikan dapat diukur secara obyektif. Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sudah mengadakan Test Sertifikasi Nasional (TSN) untuk pasangan bahasa Jepang-Indonesia semenjak tahun 2019.

Begitu keterangan berkenaan syarat jadi penerjemah bahasa Jepang-Indonesia. Bila berasa mempunyai beberapa kemampuan itu, tidak ada kelirunya untuk coba meniti karier sebagai penerjemah. Beberapa cara untuk mempromokan diri sebagai penerjemah bisa membaca tulisan berkenaan mempromokan diri sebagai penerjemah aktif dan pasif. Selamat mempraktikkan!